TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat pagi hingga siang, 25 Juni 2021 dimulai dengan pendapat Direktur CELIOS Bhima Yudhistira bahwa cita-cita pemerintah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di kuartal kedua akan sulit tercapai.
Kemudian informasi tentang 14 ruas tol baru sepanjang 373 kilometer yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
Selain itu berita tentang harga saham Bank Harda dengan kode BBHI melesat 25 persen ke level Rp 3.250 atau naik 650 poin dari harga penutupan sebelumnya. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Cita-cita Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bakal Sulit Tercapai
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memperkirakan cita-cita pemerintah mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di kuartal II sulit tercapai. Bhima memperkirakan momentum Lebaran dan Idul Fitri tidak akan mampu menyokong pelemahan perekonomian akibat meledaknya kasus Covid-19.
“Memang kemarin ada Lebaran dan pembayaran THR secara penuh. Tapi optimisme konsumen sebenarnya semu. Pasca-naiknya kasus Covid-19, konsumen mulai bersiap untuk mengantisipasi dengan berhemat belanja dan menunda melakukan aktivitas konsumsi di luar rumah,” ujar Bhima saat dihubungi pada Kamis, 24 Juni 2021.
Bhima menjelaskan kenaikan kasus positif virus corona, terutama di Indonesia, akan mempengaruhi kegiatan perekonomian. Masyarakat akan kembali melihat risiko peningkatan okupansi rumah sakit dan bertambahnya angka kematian.
Memori masyarakat, tutur Bhima, akan terlempar pada Maret 2020 lalu saat efek masuknya kasus Covid-19 pertama kali di Indonesia berujung pada pengetatan pembatasan sosial. Kondisi ini berimbas pada pelemahan ekonomi yang terus-menerus diperkirakan terjadi sampai kuartal III 2021. Bhima memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini berkisar 0,5-1 persen.
Kendati penuh tekanan, Bhima mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV tergantung pada efektivitas pemberlakuan kebijakan pembatasan masyarakat skala mikro dilakukan. “Kalau kasus masih naik dan pembatasan tidak efektif menurunkan kasus harian, kuartal III berisiko mengalami pelemahan konsumsi dan komponen investasi,” katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.